WartaNews-New York, Harapan terbaik Reseach in Motion (RIM) dalam proses "pemulihannya" adalah Samsung, bukan BlackBerry 10. Ko bisa ?
Hal itu seperti dilontarkan oleh seorang analis dari Jefferies, Peter Misek, seperti dilansir AllThingsD, meyakini bahwa tinjauan strategis RIM akan berujung pada keputusan untuk melisensi sistem operasi BlackBerry 10. Adapun Samsung menurutnya adalah perusahaan yang paling tertarik atas lisensi itu.
"Mengomentari berbagai laporan terkini, tampaknya RIM menyadari apa pernah dikatakan Wall Street beberapa waktu lalu, bahwa mereka adalah produsen subskala dan sangat membutuhkan mitra," kata Peter Misek, dilansir AllThingsD.
RIM sendiri melalui CEO-nya, Thorsten Heins mengakui bahwa lisensi BlackBErry 10 merupakan opsi di bawah pertimbangan serius di perusahaannya.
"Untuk memberikan BB10, kita mungkin perlu untuk melisensinya pada "seseorang" yang dapat melakukan hal ini pada proporsi biaya yang lebih baik dari yang kami bisa lakukan," tambahnya.
Apakah kata "seseorang" seperti yang disebut CEO RIM itu adalah Samsung, memang belum bisa ditebak secara pasti. Hanya saja, Peter Misek tampaknya memiliki dugaan ke arah itu, mengingat hal ini bukanlah yang pertama kalinya bagi Misek melayangkan teori semacam itu.
Dalam pandangannya beberapa waktu lalu, dengan mengakuisisi RIM (atau mendapat lisensi BB10), Samsung mendapatkan akses ke basis pelanggan perusahaan dan menjadikan sarana lain bagi Samsung untuk tidak tergantung pada sistem operasi Android besutan Google.
Menariknya lagi, belum juga ada kepastian Samsung untuk mengadopsi sistem operasi BlackBerry 10, mengingat hal itu masih sebatas spekulasi. Ternyata dampak dari spekulasi didengungkan Peter Misek itu membuat saham Research in Motion naik.
Sebagaimana, diketahui Peter Misek memang dipandang sebagai analis berpengaruh. Tak heran jika pada akhirnya spekulasinya pun berdampak pada kenaikan harga saham RIM di bursa. (*/xco)